Winter In Tokyo (Resensi)


    Novel yang berukuran 20 cm dengan 328 halaman ini berjudul “Winter In Tokyo”. Sebuah Novel yang di angkat oleh seorang penulis terkenal bernama Ilana Tan. Novel ini bertajuk tentang kisah seorang kekasih yang memulai percintaan mereka dengan cara tak terduga. Ditulis dengan gaya ala anime jepang, novel ini seperti film percintaan jepang yang di aplikasikan dalam kehidupan nyata. Kisah cinta mereka dimulai dari sebuah apartement di kawasan Tokyo.

   Nishimura Kazuto, begitulah nama fotografer laki-laki yang tinggal di Apartement tersebut bersama seorang wanita yang bernama Ishida Keiko. Kazuto sangat kesepian karena dia baru saja pergi dari tempat asalnya, New York. Hari-hari selalu ia lewati bersama Keiko. Mulai dari ke perpustakaan, pergi makan malam di Restaurant, pertunjukkan Balet Swan Lake, dan masih banyak lagi. Keiko-Chan sangat merasa nyaman berada di dekat Kazuto, sampai-sampai hati ia berkata, bahwa ia mencintai Kazuto-San. Namun, suatu pagi di hari yang cerah, Kazuto mendapati Haruka (Kakak Keiko) sedang di ganggu oleh seorang laki-laki bertubuh besar dan menyeramkan. Adik Haruka, Tomoyuki langsung melayangkan tinjuannya ke rahang pria tersebut. Namun, berhasil di tahan oleh pria tersebut, dan Tomoyuki terjatuh.

    Pada saat itulah, Kazuto-san, pemegang sabuk hitam karate datang untuk memberi pelajaran kepada pria tersebut. Akhirnya, ia lari terbirit-birit menjauhi kazuto dan dua kakak beradik tadi. Keiko-chan sangat khawatir kepada Kazuto-san karena luka memar di tubuhnya.

   Beberapa hari kemudian, saat sedang mengendarai mobil. Kazuto diikuti mobil hitam yang berada di belakangnya. Mobil itu kemudian menghalangi Kazuto dan turun 5 pria yang ternyata satu dari mereka itu adalah orang yang kazuto beri pelajaran beberapa waktu lalu. Dia datang untuk membalaskan dendam kepada Kazuto. Tanpa pikir panjang, laki-laki itu langsung memukuli Kazuto sampai jatuh pingsan. Pria itu kemudian pergi meninggalkan Kazuto.

   Berita Kazuto tersebar sampai ke telinga Keiko, dan menurut keterangan dokter, ternyata Kazuto mengalami Amnesia sebagian. Dia hanya lupa kejadian 1 bulan yang lalu. Tapi, Keiko sangat sulit untuk menerima kenyataan ini.

  Setelah kejadian tersebut, Kazuto benar-benar lupa, mengapa dia ada di Tokyo? Keiko-chan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan ingatan Kazuto. Perjuangan Keiko di terima dengan baik oleh Kazuto, karena Kazuto merasa ada sesuatu yang hilang. Tapi, ia tak tahu, apakah sesuatu yang hilang itu penting atau tidak? Keiko-chan selalu menemui Kazuto untuk membantu mengembalikan ingatannya itu.

  Akhirnya, setelah berusaha dengan sekuat tenaga, Kazuto dapat mengenali dirinya dan untuk apa dia ke Tokyo, dan yang paling penting adalah perjalanan dia bersama Ishida Keiko.

Novel ini sangat bagus dan menyentuh, kerena tokoh di dalamnya mempunyai perasaan yang sama namun tak dapat di ungkapkan. Ya! Disitulah bagian menariknya. Dimana, dua orang tetangga ini saling berusaha untuk mencintai pasangannya. Seperti cover buku ini, 

Karena cinta itu harus dirasa, bukan dimengerti




-THE END-


EmoticonEmoticon