Clare Hollingworth

Clare Hollingworth

ARTIKEL SEJARAH
Pengamat Sejarah yang menjadi Sejarah
-Clare Hollingworth-



Jika kita berbicara mengenai Sejarah, pasti tidak akan luput dari yang namanya sebuah perisitiwa, tempat, dan tokoh-tokoh yang terlibat pada masa itu. Namun, tidak semua peristiwa yang terjadi di masa lalu dapat menjadi sebuah cerita pada zaman sekarang jika bukan berkat seseorang yang berani dan berusaha merekam serangkaian cerita serta kejadian yang terjadi. 

Ya, dialah Clare Hollingworth. Beliau adalah seorang Jurnalis asal Inggris yang menjadi satu-satunya wartawan yang berada di lapangan secara langsung dan mengumpulkan cerita serta berkas-berkas pada Perang Dunia ke II. Dia adalah koresponden perang pertama yang melaporkan pecahnya Perang Dunia II, digambarkan sebagai "sendok abad ini". Ia sendiri telah berhasil mendatangi langsung tempat kejadian berlangsungnya perang di beberapa negara seperti Polandia, Jerman, Turki, Mesir, Vietnam (Perang Vietnam) dan negara lainnya.

Dedikasi yang ia berikan kepada dunia sangatlah besar, mengingat, tidak setiap orang berani untuk melakukan pekerjaan mengerikan seperti ini. Ia juga berpengalaman dalam bergabung dengan berbagai macam media jurnalis yang ada di beberapa tempat. Keinginan dan ketertarikannya terhadap media perang tidak luput dari peran ayahnya yang sering membawanya ke situs medan perang bersejarah di Perancis dan Inggris.

Dalam empat bulan sebelum ia bergabung dengan The Telegraph, ia memainkan peranan penting dalam menyelamatkan 3.000 orang dari pembrendelan tentara Nazi, Jerman dan ia pun mendapatkan julukan Scarlet Pimpernel di pers Inggris.

Image resultPada tahun 1939, ia menjadi salah satu wartawan The Daily Telegraph yang berhasil menjadi orang pertama yang melaporkan Invasi Jerman ke Polandia. Saat mengemudi di sepanjang perbatasan Jerman-Polandia pada 28 Agustus, Hollingworth mengamati pembangunan besar-besaran pasukan Jerman, tank dan mobil lapis baja yang sedang menghadapi Polandia, reporter muda itu juga yang pertama kali menemukan tank Nazi yang berkumpul di perbatasan Polandia pada 29 Agustus 1939. Dia juga reporter yang menelepon pada awal perang. Di hari berikutnya, laporan pengamatan dia menjadi halaman utama Daily Telegraph. 

Selama dekade-dekade pascaperang, Hollingworth melaporkan tentang konflik di Palestina, Aljazair, Cina, Aden, dan Vembuatnya berbeda." The New York Times menggambarkannya sebagai "koresponden perang yang tak perlu diperdebatkan".

Pada suatu kesempatan, dia sedang tertidur di daerah padang pasir , seketika ia terbangun karena mendengar suara-suara orang Jerman datang mendekat. "Saya sangat takut semua keringat keluar dan semua pasir menempel di tubuh saya," kenangnya. Untungnya, orang-orang itu kemudian pergi. Dia kemudian mengatakan tentang pengalaman yang membuat ia dekat dengan kematian: “Saya kira saya akan mati. Aku hanya tidak tahu seberapa dekat tembakan itu, aku melupakannya setelah itu.”

Dalam mencari serangkaian cerita pada masa itu, memang dibutuhkan keberanian yang sangat tinggi, tidak semua orang berani melakukan pekerjaan mengerikan seperti itu. Namun, Clare Hollingworth dapat membuktikannya kepada dunia, ia akhirnya pindah ke Hongkong pada tahun 1980-an, dan menutup usianya di angka 105 tahun pada 10 Januari 2017.